Danone Specialized Nutrition Indonesia Adakan Webinar Sekaligus Memperingati Hari Jantung Sedunia

 

Danone Specialized Nutrition Indonesia Adakan Webinar Sekaligus Memperingati Hari Jantung Sedunia (dok.pri)

Pada tanggal 29 September setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Jantung Sedunia. Dengan tujuan memberitahu dan mengingatkan kepada orang-orang di seluruh dunia bahwa penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia. 

Dan penyakit jantung itu tidak hanya bagi orang tua saja. Ternyata ada juga yang membawanya sejak dari dalam kandungan atau sejak lahir yang kemudian disebut Penyakit Jantung Bawaan. Karena sebagian besar penyakit jantung bawaan itu berkaitan dengan masalah yang terjadi pada kehamilan, di awal perkembangan jantung anak. 

Prevalensi PJB di Indonesia mencapai sekitar 8-10 dari 1.000 kelahiran hidup. Dengan sepertiga diantaranya bermanifestasi dalam kondisi kritis pada tahun pertama kehidupan dan 50 persen dari kegawatan pada bulan pertama kehidupan berakhir dengan kematian. 

Dalam proses penyembuhan PJB pada anak, orang tua memegang peranan yang sangat penting. Bertepatan dengan Hari Jantung Sedunia yang tahun ini mengangkat tema "Use Heart To Connect", Danone Specialized Nutrition Indonesia memperkuat edukasi agar para orang tua dengan Anak PJB dapat mengoptimalkan perawatan dan pemberian dukungan nutrisi tepat agar tumbuh kembang anak optimal. 

Sehubungan dengan hal tersebut, Danone Specialized Nutrition Indonesia menyelenggarakan acara zoom webinar. Dengan tujuan supaya informasi yang disampaikan bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Karena disamping undangan yang mengikuti zoom, acara ini juga ditayangkan secara live di Youtube Channel Nutrisi Bangsa. Bagi yang tidak bisa mengikuti tayangan live, masih bisa melihat lewat rekamannya. Sehingga informasi lewat media Youtube Channel bisa menjadi penghubung informasi bagi masyarakat luas sekaligus dapat mengambil peran sebagai bagian dari support system bagi anak dengan PJB dan orangtuanya.

Para narasumber webinar (dok. Danone Indonesia)

Acara yang dipandu oleh Puri Anindita itu mendatangkan narasumber antara lain :

1. dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp.A(K), M.Kes

2. Dr. dr. I Gusti Lanang Sidiartha, Sp.A(K)

Ada juga bapak Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia dan Perwakilan dari Komunitas Keluarga Kelainan Jantung Bawaan yaitu ibu Yuli serta Komunitas Little Heart.

Bapak Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia (capture dari youtube Nutrisi Bangsa)

Sebagai wakil dari Danone Indonesia, Arif menjelaskan di awal acara bahwa kegiatan ini merupakan kontribusi Danone untuk memberikan atau memfasilitasi sebuah forum edukasi yang langsung mendengarkan pakar-pakar berbicara sesuai skill dan kepakarannya. Sedangkan untuk para undangan baik itu jurnalis, wartawan maupun blogger. Arif mengharapkan semua informasi bisa disampaikan sesuai dengan kapasitasnya. Baik itu melalui website maupun media sosial. Sehingga yang membutuhkan bisa mendapatkan manfaatnya.

"Kegiatan webinar tersebut adalah bagian dari kepedulian Danone Indonesia dalam rangka "Use Heart To Connect" karena setiap anak apapun kondisinya harus tetap kita dukung. Agar mereka tumbuh optimal dan bisa hidup dengan baik dalam  menjalankan kehidupannya." 

Selanjutnya narasumber pertama adalah dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp.A(K), M.Kes yang pada kesempatan awal menyampaikan rasa senangnya karena sudah difasilitasi oleh Danone Indonesia untuk membuat acara dan membahas tema ini karena selama ini tidak banyak yang peduli dengan penyakit jantung bawaan ini. 

dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp.A(K) (capture youtube Nutrisi Bangsa)

Dokter yang biasa dipanggil Budi itu memaparkan bahwa saat lahir tidak semua anak dengan PJB itu menunjukkan gejala. Pemeriksaan saturasi oksigen pada anak baru lahir, dapat menjadi pemeriksaan dalam deteksi dini penyakit jantung bawaan. Tindakan yang dilakukan jika ditemukan gejala adalah stabilisasi dan pertolongan pertama untuk memperbaiki keadaan umum. Selanjutnya adalah kontrol rutin sesuai anjuran untuk memantau perkembangan penyakit, diagnosa PJB dan penentuan intervensi. 

"Pada praktiknya, penanganan PJB disesuaikan dengan jenis kelainan dan tingkat keparahannya. Meski telah mendapatkan intervensi, anak dengan KJB masih mengalamai tantangan kesehatan karena anak dengan KJB mengalami pertumbuhan terus menerus memiliki komposisi tubuh yang bervariasi dan membutuhkan energi yang kuat."

Dr. dr. I Gusti Lanang Sidiartha, Sp.A(K) (capture youtube Nutrisi Bangsa)

Sementara itu, dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Dr. dr. I Gusti Lanang Sidhiarta Sp.A (K)atau yang biasa dipanggil dokter Lanang menjelaskan bahwa anak dengan kelainan jantung bawaan (KJB) memiliki risiko yang signifikan terjadinya ketidakseimbangan energi yang dapat menyebabkan malnutrisi. Kebutuhan gizi terutama energi dan protein pada pasien KJB lebih besar dari yang direkomendasikan berdasarkan kebutuhan fisiologis, usia dan berat badan. Sementara toleransi volume cairan terbatas karena adanya disfungsi jantung. 

Oleh karena itu, terapi nutrisi pada anak dengan KJB adalah memastikan kalori dan protein yang cukup untuk memfasilitasi kenaikan berat badan. Bentuk paling umum terapi nutrisi pada anak di atas 1 tahun yang mengalami KJB adalah penggunaan formula tinggi kalori sehigga mengurangi volumen cairan yang diberikan.


Danone Indonesia juga mengundang perwakilan dari Komunitas Keluarga Kelainan Jantung Bawaan (KKJB) dan Komunitas Little Heart untuk berbagi pengalaman dalam membesarkan anak dengan KJB. 

"Pada saat lahir, anaks aya menyusu terputus-putus, nafas cepat, detak jantung cepat dan berat badannya sulit naik. Dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan, anak saya didiagnosis memiliki kelainan jantung bawaan dan harus menjalani operasi." jelas ibu Yuli Lestari dari perwakilan KKJB.

Ibu Yuli Lestari dari perwakilan KKJB (capture youtube nutrisi bangsa)

"Menyadari kondisi anak yang memerlukan perhatian ekstra, saya rajin berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung anak dan dokter gizi untuk mengejar tumbuh kembang anak. Salah satu yang ditekankan oleh dokter adalah memastikan kebutuhan nutrisi anak tercukupi. Gangguan gizi pada anak dengan KJB dapat menyebabkan anak sering sakit karena daya tahan tubuh menurun dan berpengaruh terhadap keberhasilan operasi jantung di kemudian hari. Oleh karena itu, saya giat mengejar status gizi baik anak saya sejak awal mengetahui bahwa anak saya mengalami penyakit jantung bawaan."

Sedangkan perwakilan dari Komunitas Little Heart - Agustina Kurniari Kusuma menceritakan tentang harapannya agar anak-anak dengan KJB dapat tumbuh sehat dan optimal.



1 comment

  1. Terimakasih Danone.
    Saat mengikuti webinar ini, kami jadi tahu bahwa ada dukungan dan langkah besar yang dilakukan Danone juga Komunitas Little Heart untuk mendukung orangtua yang memiliki anak dengan KJB.

    Semoga senantiasa diberi kemudahan dan kekuatan bagi para orangtua yang sedang berjuang.

    ReplyDelete

Inspiravy
Theme by MOSHICOO