Cara Orang Tua Membedakan antara Gejala Alergi Saluran Cerna dan Gangguan Saluran Cerna Fungsional pada si Kecil

Cara Orang Tua Membedakan antara Gejala Alergi Saluran Cerna dan Gangguan Saluran Cerna Fungsional pada si Kecil (dok.pri)

Terkadang kita merasa bingung dalam mengidentifikasi soal kesehatan si Kecil, tak terkecuali dalam hal alergi. Dan ternyata gejala alergi tidak hanya pada kulit atau pernafasa, tapi bisa terjadi di saluran cerna juga.

Prevalensi alergi makanan yang terjadi pada anak di Indonesia khususnya alergi protein susu sapi (ASS) tercatat meninggkat hingga 5-7.5% dengan kasus tertinggi terjadi pada tahun pertama kehidupan si kecil. Gejala alergi makanan umumnya bermanifestasi pada saluran pernapasan, kulit serta saluran ceran. Gangguan saluran cerna (FGID) menjadi gejala paling tinggi terjadi dengan presentasse sebanyak 50-80% berupa regurgitasi dan konstipasi fungsional. 

Orang tua memiliki peran penting dalam memahami dan mengenali gejala alergi pada si Kecil, agar segera mendapat tata laksana pengobatan yang tepat sehingga asupan nutrisi anak tetap dapat terpenuhi dan tidak menghambat tumbuh kembang anak. 

Untuk membantu orangtua dalam memudahkan deteksi dini gejala alergi makanan pada saluran cerna, Danone Specialized Nutrition Indonesia meluncurkan Allergy-Tummy Checker dan juga memperkuat edukaksi pada orang tua untuk memahami diferensiasi gangguan saluran cerna akibat intoleransi makanan atau akibat alergi makanan. 

Sehubungan dengan hal tersebut, Danone Specialized Nutrition mengadakan zoom webinar Bicara Gizi yang diselenggarakan pada tanggal 13 Oktober 2021 pukul 13.00-15.00 WIB dengan mengusung tema "Gejala Alergi Saluran Cerna VS Gangguan Saluran Cerna Fungsional : Cara Membedakannya". 

Webinar yang dipandu oleh .... tersebut diselenggarakan dengan melalui aplikasi zoom serta live di Youtube Channel Nutrisi Untuk Bangsa dengan menghadirkan 4 narasumber, yaitu : 

1. Bapak Arif Mujahidin, selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia 

2. dr. Frieda Handayani, Sp.A(K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi 

3. Binar Tika selaku Moms Influencer 

4. Shiera Maulidya selaku Gut and Allergy Care Manager Danone Indonesia


Webinar dibuka oleh Bapak Arif Mujahidin, selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia. Selain mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang hadir. Beliau juga berharap, agar informasi penting yang akan dibahas dalam webinar kali ini bisa disampaikan kepada masyarakat lewat tulisan dari para jurnalis dan blogger. Karena komitmen dari Danone Indonesia untuk tetap membantu dan menyampaikan informasi yang bermanfaat terutama dalam hal kesehatan.

Selanjutnya dr. Frieda Handayani, Sp.A(K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi memaparkan tema dari webinar kali ini  yaitu "Gejala Alergi Saluran Cerna VS Gangguan Saluran Cerna Fungsional : Cara Membedakannya".


Karena pembahasan kali ini adalah seputar Alergi, perlu dipahami juga apa itu pengertian dari Alergi. Alergi adalah suatu reaksi hipersensivitas yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunitas tertentu. Sedangkan penyebab alergi (di sebut alergen) bisa berbagai hal.

Sedangkan alergi yang terjadi pada anak, biasanya di periode rentan yaitu terjadi pada 2 tahun awal dari periode kehidupan. Sebab pada periode tersebut anak telah terpapar oleh ribuan bakteri dan zat asing lainnya sedangkan sistem organ belum berkembang atau berfungsi secara optimal. Akibatnya anak mudah mengalami gangguan funsional dan mudah sakit. 

Ada 2 jenis gangguan yang umum terjadi pada saluran cerna bayi/anak adalah : 

1. Alergi Susu Sapi (ASS)

2. Gangguan Saluran Cerna Fungsional 

Sedangkan akibat jika FGID atau alergi tidak tertangani akan memberikan dampak kurang baik kepada kesehatan anak di masa akan datang bila tidak segera ditangani dengan tepat. Karena disamping akan mengganggu kualitas hidup anak itu sendiri, juga mengganggu proses tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, promotif dan preventif menjadi hal yang sangat penting, apalagi bila dilaksanakan sejak dini. 

Di akhir pemaparannya dokter Frieda memberikan kesimpulan bahwa : 

1. Gejala FGID maupun alergi banyak ditemukan pada anak usia dini. Namun gejala FGID dan alegi sangat mirip, sehingga kadang orang tua sulit untuk membedakannya. Tapi gejala FGID dan alergi harus segera ditangani untuk menjaga kualitas hidup anak dan mendukung tumbuh kembangnya. 

2. Adapun saran dokter Frieda jika gejala berlanjut dan terdapat tanda bahaya (red flag), orang tua segera berkonsultasi dengan dokter. Dan orang tua harus bisa membedakan gejala FGID dan alergi di saluran cerna.



Selanjutnya adalah narasumber yang akan membagikan pengalamannya adalah ibu Binar Tika yang mempunyai bayi dengan diagnosis dokter menderita alergi susu sapi. Hal tersebut berawal dari bayi yang mengalami konstipasi atau sembelit. Hal itu ditunjukkan dengan anak yang rewel, konstipasi berulang dan lama. Terutama ketika si Kecil diberi makanan yang mengandung protein hewan seperti sapi. 

Selanjutnya ibu Binar Tika membawa anaknya ke dokter, yang kemudian mendiagnosa kalau menderita alergi.


Narasumber terakhir adalah ibu Sheira Maulidya selaku Gut and Allergy Care Manager Danone Indonesia juga menjelaskan seputar komitmen dari Danone Specialized Nutrition untuk selalu mendukung dan membantu masyarakat dalam menyebarkan informasi tentang nutrisi. Terutama tentang Allergy Tummy Checker (ATC) yang bisa dijadikan alat deteksi dini gejala alergi dan menentukan jenis nutrisi yang dibutuhkan si Kecil. 

Post a Comment

Inspiravy
Theme by MOSHICOO