![]() |
Menikmati suasana di depan Kediaman Karesidenan Madiun (dok.pri) |
Setelah menahan diri selama hampir 9 bulan tidak keluar kota. Akhirnya pada tanggal 14 Nopember kemarin saya dan keluarga (adik-adik) memutuskan untuk mudik ke Madiun. Karena selama pandemi, jadwal pulang kampung di Hari Raya Idhul Fitri dan Idhul Adha jadi terlewatkan mengingat coronces belum benar-benar aman.
Apalagi saya masih ada ibu yang sudah sepuh. Tentunya sangat riskan kalau harus dikunjungi putri-putrinya dari luar kota dalam kondisi yang masih belum pasti ini. Itu juga salah satu pertimbangan saya dan adik-adik untuk memeriksakan kondisi sebelum berangkat ke Madiun. Yang pasti, tidak lepas masker dan kapasitas penumpang di mobil hanya 5 orang. Jadi nggak sampai desak-desakan hehehe.
Alhamdulillah semua sehat, perjalanan lancar, kondisi ibu dalam keadaan prima, kamipun bisa melampiaskan kangen yang sudah terpendam berbulan-bulan. Dan kesempatan mudikpun saya manfaatkan untuk bisa melampiaskan kangen juga kepada almarhum ayah, Mayor Purn. Soehoed Bin Rasjid. Karena nyekar juga salah satu agenda wajib kalau sedang mudik.
![]() |
Meski hanya pusara yang kutemui, kangenku terlampiaskan padamu Ayah (dokpri) |
Sudah lebih dari 16 tahun ayah mendahului kami, ibu dan 6 putra putrinya. Tepatnya adalah di tanggal 25 Juli 2004 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Madiun. Tapi serasa beliau masih selalu hadir diantara kami.
Ada cerita yang unik tapi nyata nih! Jadi kami dulu tinggal di Mess Kodim di jalan Pahlawan yang lokasinya tepat di depan Taman Makam Pahlawan Madiun (dimana sekarang ayahku dimakamkan). Sejak tahun 1974 sampai tahun 2004, jadi selama 30 tahun kami tinggal di mess yang letaknya persis di sebelah kiri kantor Kodim Madiun. Kalau kami nyekar, serasa bernostalgia lagi ke masa kecil.
Sebelum pandemi (pada bulan Februari) saya sempat pulang sebentar juga nyekar ke makam ayah. Bekas rumah kami masih berupa rumah kosong dan tidak terawat. Tapi kemarin sudah berubah banget, menjadi sebuah kafe.
Kalian lihat foto diatas, yang ada papan kuning bertulisan Omah Cabe. Itulah bekas rumah kami dulu. Kemarin maunya foto didepan kafe, kayaknya seru juga. Tapi karena sudah ramai orang, jadinya malu hehehe. Kapan-kapan deh kalau mudik lagi.
Yang jelas, Madiun sangat berubah. Sepanjang jalan protokol tampak bersih dan dihiasi lampu klasik serta tanaman hijau yang bikin segar pemandangan. Memang hampir mirip Malioboro. Salut banget sama bapak Walikota Madiun.
Meskipun cuman 2 hari saja, tapi saya dan adik-adik sangat puas bisa melepas kangen dengan ibu terutama suasana kota pecel yang ngangeni banget. Semua aktifitas saya juga tetap lancar seperti nonton youtube, menikmati drakor, juga mainan game lewat aplikasi. Karena saya sangat mengandalkan SMARTFREN.
Karena Smartfren kembali menggebrak pasar dengan menghasilkan paket layanan internet terbarunya yaitu Kuota Nonstop! Pastinya inilah yang dibutuhkan dalam kondisi sekarang ini dimana kebutuhan internet masyarakat khususnya Milenial dan Gen Z yang selalu beraktifitas secara online.
Jadi Kuota Nonstop ini hadir dengan kuota besar yang dapat dinikmati selama 24 jam di semua aplikasi tanpa ada pembagian kuota utama, kuota lokal atau kuota malam. Selain itu kita juga tetap bisa berinternet dengan menggunakan akses nonstop setelah kuota utama habis, sesuai masa aktif paket berlaku. Dan tidak memotong pulsa sama sekali lo! Asik kan?
Jadi intinya, Kuota Nonstop mendukung pengalaman berinternet yang maksimal karena dirancang untuk para penggemar streaming dan gaming. Wah berarti cocok juga buat para content creator nih! Karena Kuota Nonstop ini fleksibel banget. Bisa dipasangkan dengan keuntungan dari berbagai Kartu Perdana Smartfren berbasis volume seperti 1ON+ dan Super 4G Kuota.
Oh ya, saya sudah pake Smartfren itu sejak tahun 2008 lo! Apalagi kalau keluar kota, tidak akan pernah lupa menjadi andalan untuk melancarkan segala aktifitas online. Karena sinyalnya pasti kuat dimanapun kita berada. Traveling dan kerjaan jadi lancar!!!
Wahhh Madiun makin kece badaaiiii
ReplyDeleteUdah ala2 jogja dan solo yak.
Smartfren memang kesayangan kita semua dah
Top markotop!!!
*btw, nam do san ga jadi nongol d blog enih. Oleng ke Tim Han Ji Pyeong tah mbaaaa, qkqkqkqk
Sepanjang jalan Pahlawan Madiun udah kayak malioboro mbak, kulineran tok. Tapi aku kemarin belum puas jalan2. Soale macet pol.
DeleteTetep nongol mbak, tunggu waktunya pas hihihihihi
Ada bangku2nya juga di pinggir jalan, cakep banget bisa buat foto2 sambil ngerumpi...
ReplyDeleteAlhamdulillah ibu dan keluarga semua sehat2 aja, kan mbak Avy..
iya mbak, persis kayak di malioboro
Deleteada kulinerannya juga
alhamdulillah sehat mbak, semoga mbak sri sama keluarga juga ya
alhandulillah akhirnya bisa mudik ya mbak, btw madiun kece....uda kayak kawasan malioboronya jogya
ReplyDeletelego banget mbak, menahan 8 bulan
Deletenggak sungkem lagi waktu lebaran hehehe