Menyajikan Makanan Sehat Untuk Mental Yang Sehat Di Masa Pandemi

 


Beberapa hari yang lalu saya bertandang ke rumah seorang sahabat. Dia mempunyai 2 anak berumur 6 dan 8 tahun, masih sekolah SD. Selama pandemi ini, otomatis kegiatannya bertambah yaitu mendampingi belajar anak secara daring. Cukup merepotkan juga karena menurut dia harus bergantian menemani 2 anak supaya fokus di depan laptop menerima pelajaran dari guru sekolah. Dan itu tidak mudah alias rempong (bahasa gaulnya). Padahal dia sendiri mempunyai usaha yang cukup menyita waktu meskipun bisa dikerjakan di rumah yaitu jualan online di aplikasi market place yang cukup ternama. 

Masalah lain muncul ketika anak-anaknya sudah mulai jenuh dengan kegiatan di rumah. Akhirnya menuntut minta ini dan itu dengan alasan bete karena terus-terusan di rumah, tidak diijinkan main ke luar. Dan dia berusaha untuk menurutinya, karena khawatir anak-anaknya makin stres. Salah satunya adalah stok makanan yang sesuai keinginan mereka. Seperti makanan serba frozen, camilan ber-MSG, coklat-coklatan dan masih banyak lagi makanan yang sejenis.

Ditambah, dia sering merasa capek. Sehingga tidak bisa setiap saat masak untuk keluarga. Kadang sehari 2 kali dia masak makanan frozen yang sudah tersedia dalam kulkas. Dan ketika anak-anak itu banyak berkegiatan di rumah, jatah makan merekapun semakin sering. Meskipun anaknya masih usia pertumbuhan, ada rasa khawatir akan menjadi obesitas. Sayapun hanya geleng-geleng kepala ketika melihat stok makanan frozen yang berlimpah ruah di dalam freezer. 

Saya yakin, cerita di atas itu tidak hanya dialami oleh teman saya saja. Beribu atau bahkan ratusan orang tua terutama ibu di luar sana, pasti juga banyak yang pusing memikirkan pola makan dan selera anak yang berubah drastis selama pandemi ini. 

Sebagai perusahaan yang besar dan turut peduli akan tumbuh kembang anak Indonesia, Danone Indonesia lewat Nutrisi Bangsa pada tanggal 30 September 2020 menggelar Webinar dengan topik "Bicara Gizi - Biasakan Anak Terapkan Gizi Seimbang Selama Di Rumah Saja." 


Tidak tanggung-tanggung, mengusung beberapa nara sumber yang cukup kredibel yaitu :

1. Arif Mujahidin - Corporate Communication Director Danone Indonesia

2. dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK - Dokter Spesialis Gizi Klinis

3. Putu Andani, M.Psi - Psikolog Anak dari Tiga Generasi

4. Soraya Larasati - Aktris, Model, Runner dan ibu dari 2 anak 

Di awal acara, ada polling yang diikuti oleh para peserta Webinar. Kurang lebih pertanyaannya adalah sebagai berikut :

1. Stres akibat batasan dalam beraktivitas mempengaruhi asupan nutrisi anak. 

2. Selama di rumah saja, anak perlu dibebaskan memilih makanan apa saja yang mereka sukai agar mood-nya terjaga.

3. Selain protein hewani, makanan dan minuman nabati juga kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.

4. Kondisi psikis ibu dan anak saling mempengaruhi.

5. Selama di rumah saja, apakah anda merasa sudah menerapkan gizi seimbang untuk diri sendiri dan anak-anak? 


Arif Mujahidin - Corporate Communication Director Danone Indonesia


Saat ini kita masih dalam kondisi pandemi, Menurut WHO, vaksin juga belum sepenuhnya meng-cover. Jadi apa yang kita lakukan saat ini diupayakan agar bisa meningkatkan kesehatan keluarga sehingga imun kita menjadi kuat.


Panduan Makan Gizi Seimbang "Isi Piringku" dengan Variasi Protein Nabati  - dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK - Dokter Spesialis Gizi Klinis


Di masa pandemi ini, hampir semua orang tua terutama ibu pasti memikirkan bagaimana cara agar keluarga terlindungi, khususnya anak-anak. Sebenarnya pola hidup yang sehat itu dapat dimulai dengan pemahaman ibu dalam menjaga kesehatan keluarga. Salah satunya adalah memenuhi kebutuhan gizi agar sistem imun kuat dan tumbuh kembangnya tetap terjaga.

Yang dimaksud dengan Gizi Seimbang adalah susunan pangan mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jadi prinsipnya adalah :

- keanekaragaman pangan

- aktivitas fisik 

- perilaku bersih 

- mencapai BB normal untuk mencegah masalah gizi 

Selanjutnya dokter Juwalita juga menyebutkan bahwa ada 4 Pilar Gizi Seimbang yang harus dilakukan  yaitu : 

1. Mengonsumsi makanan beragam 

2. Perilaku hidup bersih 

3. Melakukan aktifitas fisik 

4. Pertambahan TB dan BB sesuai usia


 Rutinitas Makan Sehat Untuk Mental Yang SehatPutu Andani, M.Psi - Psikolog Anak dari Tiga Generasi


Tantangan terberat di masa pandemi ini mengakibatkan stres yang berkepanjangan. Hal tersebut disebabkan oleh kebosanan, pilihan yang terbatas, tidak bertemu teman/saudara, kegiatan yang monoton, masih merasa beradaptasi pada perubahan rutinitas before-after pandemi. 

Stres berkepanjangan yang tidak diolah dengan baik berdampak buruh pada kesehatan mental. Anak-anak sebagai individu yang kemampuan mengelola perasaannya masih berkembang, membutuhkan bantuan dalam mengelola stres. Sedangkan dampak stress berkepanjangan yang tidak diolah dengan baik (baik orang tua maupun anak-anak) akan mengakibatkan mudah marah, tersinggung, mood tidak stabil, sulit diajak bekerja sama bahkan menolak berbagai hal yang ada. Mengganggu kegiatan sehari-hari salah satunya kegiatan makan yang mana menjadi mengkhawatirkan. Karena makanan adalah sumber pertahanan imun pertama kita di masa pandemi.

Semua proses tersebut sangat penting karena sepanjang tahap kehidupannya, anak memiliki berbagai kebutuhan psikologis yang perlu dipenuhi seperti :

- kebutuhan merasa bisa mandiri

- kebutuhan berinisiatif

- kebutuhan memproduksi/menghasilkan suatu karya

Salah satu cara mengatasi kebosanan pada masa pandemi adalah dengan mencoba sesuatu yang baru (skill atau pengalaman yang tidak pernah di coba di rumah karena sibuk dengan kegiatan di luar rumah), begitu juga dengan anak kita. 

Bagaimana cara membawa newness ke dalam perilaku makan?

Kenalkan anak kepada proses sebelum sempat atau jarang dilakukan anak sebelumnya, tentunya dengan cara yang menyenangkan. Ingat! Bahwa kunci pada semua proses ini adalah interaksi yang menyenangkan dengan melibatkan seluruh anggota keluarga.

Sedangkan melibatkan anak pada proses dan memberikan anak keleluasaan untuk menentukan pilihan akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan tesebut sehingga kesehatan mental anak tetap terjaga.

Sebelum mengakhiri presentasinya, Putu Andani mengingatkan buat para orang tua beberapa hal yang cukup penting agar orang tua juga tidak ada beban yang bisa menimbulkan stres. 

1. Kegiatan variasi makanan itu penting namun kesehatan mental orang tua juga tidak kalah penting.

2. Kenali sinyal dari diri ketika sudah sangat lelah. Mungkin waktunya meminta bantuan kepada support sistem terpercaya. 

3. Support sistem untuk menyiapkan makan sehat bisa datang dari asisten rumah tangga, katering makan sehat, nenek kakek dan sebagainya. 

4. Jangan lupa prioritaskan self-care ibu/ayah untuk me-recharge kembali diri kita sehingga kesehatan mental tetap terjaga. 

5. Jika ibu/ayah yang bahagia akan menularkan kebahagiaan tersebut kepada anak-anaknya.


Soraya Larasati - Aktris, Model, Runner dan ibu dari 2 anak


Narasumber terakhir adalah Soraya Larasati, seorang artis dan juga ibu dari 2 putra yang akhir-akhir ini tertarik dengan olah raga bersepeda. Oh ya, sebelumnya dia juga seorang Runner. Makanya dia mempunyai prinsip bahwa kita harus selalu bergerak dan berkeringat karena itu sangat penting untuk menjaga imunitas tubush kita tetap terjaga. 

Seperti pengalaman ibu-ibu yang lain, Soraya juga mengalami saat-saat sulit di awal pandemi. Tidak hanya aktifitas dia sebagai artis, kegiatan anak-anakpun jadi mendadak berubah terutama pola makannya. Itu pe er yang sangat berat buat menjaga anak menjadi nyaman beraktifitas di rumah. 

Soraya pun berusaha tetap menjaga asupan gizi dan nutrisi yang dikonsumsi anak. Walaupun kadang sesekali menuruti kemauan mereka. Namanya juga anak-anak, kadang mereka minta makanan yang manis-manis kayak permen, coklat, cookies atau snack sejenis chiki.


Lewat webinar yag diadakan oleh Danone Indonesia - Nutrisi Bangsa, orang tua bisa belajar bagaimana dapat mengatasi stres karena pola makan anak di masa pandemi ini. Juga bagaimana cara memenuhi gizi seimbang yang dibutuhkan oleh anak dengan melalui pengaturan pola makan serta kegiatan bersama yang menyenangkan. 

Semoga bermanfaat!










19 comments

  1. Alhamdulillah banget di masa pandemi begini anak-anakku malah mudah makannya. Yang ada minta makan mulu. Semoga gizi mereka tercukupi. Terima kasih sharingnya Mbak Avy :)

    ReplyDelete
  2. Baik emak maupun anak sama2 berpotensi sakit jiwa di musim pandemi ini :D
    Kalo aku, terapinya lewat makanan, tumbas bakmi dan bakso ke TIGA RAJA kecintaan kita semua wkwkwkwk
    Makasi sharing-nya Mba
    Mantuullll!

    ReplyDelete
  3. PR gede banget ini, ya, menjag asupan agar tetap sehat jiwa raga selama pandemi. Stres memang bisa bikin pola makan kita jadi memburuk.

    ReplyDelete
  4. Oo baru tau kalo Soraya Larasati itu runner Mba. Ga nyangka aja. Selain gizi seimbang gerak tubuh juga perlu banget diolah ya biar sirkulasi darah lancar dan gizi terserap baik

    ReplyDelete
  5. Keanekaragaman pangan. noted banget itu mbak. KAdang masih sering nggak bikin makanan dengan aneka ragam, jadi anak-anak bosan. Padahal aneka ragam makanan yang dibuat di rumah jadi salah satu kunci masa pandemi ya.

    ReplyDelete
  6. Danone tau aja nih kalo orang tua rentan stres karena pola makan anak. Alhamdulillah di adakan webinar dengan topik bagus ini ya

    ReplyDelete
  7. Keren ya topik webinarnya. Masa pandemi gini emang rentan banget mental kita jadi down

    ReplyDelete
  8. Mbaa keren banget blognya. Btw ini perdana aku berkunjung. Suka banget sama warnanya dan tampilannya. Maaf OOT hihi. Soalnya baca jadi ngga bosenn gitu. Thanks for inspiring

    ReplyDelete
  9. Kelamaan di rumah memang kudu dibarengi dengan keanekaragaman penyajian makanan sehat. Jadi bisa menghilangkan kebosanan di rumah.

    ReplyDelete
  10. Kalau anak aku alhamdulillah di masa begini anakku passionnya malah makan mbaa.... minta makan mulu. Semoga gizi tercukupi yaahh . Terima kasih sharingnya Mbakk :)

    ReplyDelete
  11. Ternyata makanan juga bisa berpengaruh pada kesehatan mental juga ya mbak..
    Emang makanan sehat adalah piliha terbaik ya mbak

    ReplyDelete
  12. gizi seimbang memang penting untuk menjaga kesehatan mental, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.
    Semangat ya mamak-mamak saat masak di rumah...

    ReplyDelete
  13. sebetulnya pola gizi seimbang ini kita sudah paham ya?
    Tapi harus reminder terus menerus, terlebih di era milenial banyak banget godaannya
    beli fozen food jelas lebih praktis daripada masak sayuran dan protein yang fresh

    ReplyDelete
  14. Setuju, mbak Avy...
    Pola gizi seimbang ini penting bgt, lagipula di rumah saja harusnya bisa menyajikan menu lebih baik. tapi huhu manajemen dan skill masakku gitu2 aja sih jadinya ga variatif

    ReplyDelete
  15. Webinar yang memberikan semangat bagi para orangtua untuk selalu kreatif memberikan menu yang sehat dan seimbang untuk anak-anak.

    ReplyDelete
  16. Wah lengkap banget infonya. saya sepakat mbak Avy. Tentunya emg variasi makanan itu harus selalu jadi prioritas, agar keluarga makin sehat & makan zat gizi tanpa paksaan. Karena kalau sudah seneng makannya kan bakal lahap juga.

    ReplyDelete
  17. Memang nutrisi dapat mempengaruhi mood kita ya. Sebaiknya memang divariasi menu yang disediakan. Dan boleh juga anak dilibatkan dalam pemilihan menu ya, biar kita sebagai orang tua tahu selera mereka juga. Semoga kita selalu sehat ya...

    ReplyDelete
  18. Di masa pandemi ini justru nutrisi makanan di rumah selalu jadi perhatian nomor satu deh. Gak ada lagi deh keseringan jajan junkfood di luar.
    Dan ternyata nutrisi juga mempengaruhi kesehatan mental ya. Tapi kalau perut senang emang hati juga bisa ikutan senang sih.

    ReplyDelete
  19. Aku ngadepin ponakan yang malas makan aja geram dan sedih, bagaimana saat menjadi orangtua sendiri ya PR yang besar. Makasih sharingnya mba Avy

    ReplyDelete

Inspiravy
Theme by MOSHICOO