Menonton dari dekat Tari Kecak Uluwatu


Pulau Dewata Bali selain menyuguhkan panorama alam yang sangat indah, juga sangat kaya akan budaya dan seni. Makanya tidak sedikit wisatawan yang tertarik berkunjung untuk menikmatinya. Terutama seni tari. Ada sejumlah pementasan seni tari tradisional Bali yang selalu di gelar setiap hari. Salah satunya adalah Tari Kecak yang berlokasi di Uluwatu. Pementasan tari tradisional Bali ini menjadi salah satu atraksi wisata yang sangat populer dan diminati wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.


Kecak adalah jenis tarian Bali yang cukup unik. Karena Kecak tidak diiringi dengan alat musik/gamelan apapun, tetapi diiringi dengan paduan suara sekitar 70 orang pria. Ternyata Tari Kecak terkenal berasal dari jenis tari sakral yaitu "Sang Hyang". 

Pada tari Sang Hyang mengisahkan tentang seseorang yang sedang kemasukan roh dan berkomunikasi dengan para dewa atau leluhur yang sudah disucikan. Menggunakan si penari sebagai media penghubung.

Dengan menggunakan si penari sebagai media penghubung para dewa atau leluhur itu, dapat menyampaikan sabdanya. Pada tahun 1930-an mulailah disisipkan cerita epos Ramayana ke dalam tari tersebut. 

Menonton dari dekat Tari Kecak

Tepat setahun yang lalu, pada bulang Agustus 2019. Saya beruntung banget bisa menyaksikan langsung tari Kecak, ketika mendapat kesempatan berkunjung ke Bali atas undangan sebagai peserta Danone Blogger Academy. Bersama rombongan, kami berbaur dengan para wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara. Ada rasa bangga terbersit ketika melihat antusias para turis mancanegara yang berbondong-bondong ingin menyaksikan seni tradisional peninggalan nenek moyang kita itu. 


Tentunya kami juga dibuat takjub dengan indahnya pemandangan sepanjang jalan menuju lokasi pementasan Tari Kecak. Tidak mau melewatkan momen, hampir semua pengunjung mengabadikan panorama menjelang senja yang cukup memukau itu.


Sebelum memasuki area lokasi pementasan sendratari tradisional Tari Kecak, para penonton harus membawa tiket masuk serta selembar kertas yang isinya sinopsis dari tari tradisional tersebut. Jadi para penonton bisa mengetahui latar belakang serta cerita dari tari tradisional yang akan ditampilkan. Apalagi sinopsis disampaikan dalam 2 bahasa, Indonesia dan Inggris.


Cerita singkat dari Tari Kecak

Cerita Ramayana di pilih oleh Tari Kecak di Uluwatu untuk menjadi lakon atau cerita pementasan. Dikisahkan seorang Raja yang begitu bijaksana bernama Sang Rama Dewa sedang berusaha menyelamatkan permaisurinya yang bernama Dewi Sita yang diculik oleh seorang raja raksana jahat bernama Rahwana. 

Diceritakan bahwa Sang Rama sedang dalam perjalanan menuju hutan, dikarenakan ulah dan akal jahat ibu tirinya yang bernama Dewi Kakayi. Karena hasutan Dewi Kakayi maka ayahanda Prabu dari Sri Rama yaitu Prabu Dasarata mengutus Sang Rama yang merupakan Putra Mahkota dan Pewaris Kerajaan untuk pergi ke hutan mengasingkan diri.


Kepergian dari Putra Mahkota - Sri Rama ke tengah hutan diiringi istrinya Dewi Sita bersama adiknya yang bernama Sang Laksamana. Sedangkan hutan yang dituju adalah hutan Dandaka. Ternyata kedatangan mereka ke hutan tersebut sudah diketahui oleh Raja Alengka yang bernama Prabu Rahwana atau Dasamuka. Rahwana adalah seorang raja yang lalim dan berwatak raksasa ini ternyata terpikat oleh kecantikan Dewi Sita. 

Akhirnya dengan tipu muslihat dengan dibantu oleh Maha Patih-nya yang bernama Marica yang berubah bentuk menjadi Kijang Emas. Rahwana berhasil menculik Dewi Sita. Selanjutnya dengan bantuan pasukan kera yang dibawah pimpinan Hanoman, Sang Rama mampu mengalahkan Rahwana dan akhirnya bisa merebut kembali Dewi Sita istrinya dengan selamat.


Demikianlah sekelumit kisah cerita tentang Tari Kecak yang cukup terkenal seantero dunia. Kalau kalian sedang berwisata ke pulau Bali dan ada tujuan ke Uluwatu. Sayang banget kalau tidak menyempatkan waktu untuk menonton pementasan tari tradisional Bali yang cukup populer itu. Disamping turut melestarikan budaya Indonesia, banyak filosofi menarik yang bisa kita petik.



2 comments

  1. Ah baca ini bisa mengobati kerinduan akan bali mbak...
    Ah, kapan mbak corona ini pergi, biar bisa jaln2 lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. berasa banget ya mbak, udah lebih dari 6 bulan
      sementara memang harus mengalah dulu
      mudah2an segera minggat miss coronces hehehe

      Delete

Inspiravy
Theme by MOSHICOO