Mencegah Alergi Sedini Mungkin Pada Anak Dengan Memberi ASI Dan Nutrisi
 |
Mencegah Alergi Sedini Mungkin Bagi Anak Dengan ASI Dan Nutrisi (foto milik Danone Indonesia) |
Mencegah Alergi Sedini Mungkin Bagi Anak Dengan ASI Dan Nutrisi - Dalam dua dekade terakhir, Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI) mencatat adanya peningkatan angka kejadian alergi pada anak di
Indonesia. Bahkan alergi susu sapi pada dermatitis atopik ditemukan hingga 60%. Alergi yang terjadi pada awal kehidupan juga
akan meningkatkan risiko manifestasi alergi lain di
masa depan, atau dikenal dengan Allergic March.
Menyambut Pekan Alergi Dunia (World Allergy Week), Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia memperkuat edukasi mengenai pentingnya screening resiko alergi dan manajemen nutrisi yang tepat untuk pencegahan alergi pada anak.
Adanya disfungsi terhadap sistem kekebalan tubuh, baik itu dari faktor
genetik maupun lingkungan, dapat menyebabkan reaksi alergi dan berbagai efek
yang berpengaruh negatif jangka panjang, tidak hanya bagi anak tapi juga bagi
orang tua. Selain dampak kesehatan, anak dan orang tua juga dapat menderita
dampak psikologis, serta konsekuensi sosial dan ekonomi bagi keluarganya.
Pada hari Kamis tanggal 25 Januari 2020 kemarin, saya mendapat kesempatan untuk mengikuti Webinar yang diselenggarakan oleh Danone Indonesia yang dilakukan secara virtual. Topik bahasan yang cukup menarik dengan tema "Menekan Risiko Alergi si Kecil dengan Deteksi Alergi dan Asupan Nutrisi yang Tepat Sejak Dini".
Kesempatan pertama Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M,Kes - Konsultan Alergi dan Imunologi Anak menjelaskan bahwa dampak alergi lebih dari sekedar gejala yang dialami anak. Alergi memiliki dampak yang signifikan bagi si Kecil, keluarga bahkan masyarakat.
"Bagi si Kecil, alergi dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif. Seperti obesitas, hipertensi dan sakit jantung. Selain itu, anak dengan alergi juga dapat mengalami keterlambatan pertumbuhan apabila terlambat diagnosa dan penanganan kurang optimal. Sementara dampak ekonomi yang harus dihadapi keluarga adalah meningkatnya biaya pengobatan dan biaya tidak langsung." ujar Prof. Budi.
"Anak dengan alergi cenderung memiliki rangkaian penyakit alergi seiring bertambahnya
usia. Bahkan diturunkan ke generasi berikutnya. Sehingga alergi penting untuk dideteksi dan dicegah
sejak dini dengan menelusuri riwayat alergi keluarga dan pemberian nutrisi yang tepat untuk mendukung sistem imun
yang lebih baik. ASI (Air Susu Ibu) dan nutrisi lengkap dan seimbang akan
mendukung perkembangan system imun anak. Nutrisi kombinasi prebiotik dan probiotik
(SINBIOTIK) merupakan salah satu nutrisi yang dapat mendukung sistem imun
anak dalam menurunkan risiko alergi,” ujar Prof. Budi.
 |
Munculnya gejala alergi pada anaknya dapat menimbulkan kecemasan berlebih atau lebih parahnya sampai perasaan depresi. (foto : Danone Indonesia)
|
Dalam
kemampuannya menurunkan alergi, sinbiotik lebih efektif dibandingkan pemberian
tunggal prebiotik atau probiotik. Efektivitas dari satu kombinasi sinbiotik
tidak bisa diekstrapolasikan kepada kombinasi sinbiotik lainnya. Kombinasi Prebiotik
seperti FOS GOS dan Probiotik seperti B.breve
dengan komposisi seimbang telah teruji klinis bekerja secara sinergis mendorong
keseimbangan kolonisasi Bifidobakterium
sehingga mendukung sistem imun dalam menurunkan risiko alergi si Kecil.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dampak
psikologis bagi anak dan orang tua. Penelitian
menyebutkan bahwa anak yang alergi dapat mengalami gangguan seperti gangguan
daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif dan lemas.
Sedangkan bagi orang tua, munculnya gejala alergi
pada anaknya dapat menimbulkan kecemasan berlebih atau lebih parahnya sampai
perasaan depresi.
“Secara sosial,
anak dan orang tua bisa merasa rendah diri dan menyerah. Jika hal ini terjadi,
pencegahan terhadap risiko alergi pada anak dapat terhambat. Untuk itu, orang
tua harus menanamkan semangat positif dan optimis bahwa pencegahan alergi dapat
dilakukan sejak dini. Jika reaksi alergi terjadi sebaiknya orang tua jangan
panik, usahakan agar si Kecil tetap tenang, jangan berasumsi tentang penyebab
alergi si Kecil, lakukan validasi langsung dengan ahlinya,” Putu Andani,
M.Psi., Psikolog dari TigaGenerasi.
 |
Selain dampak kesehatan dan beban ekonomi yang besar, orang tua dan si Kecil juga menjadi cenderung penakut dalam memilih makanan. (foto Danone Indonesia)
|
"Isu alergi merupakan hal yang harus menjadi perhatian, khususnya bagi orang tua yang memiliki risiko menurunkan kondisi alerginya pada anak. Saya mempunyai riwayat alergi susu sapi dan debu, sehingga menurun ke anak saya yang alerginya beragam. Salah satunya alergi susu sapi. Selain dampak kesehatan dan beban ekonomi yang besar, saya dan si Kecil juga menjadi cenderung penakut dalam memilih makanan. Di
kesempatan ini, saya ingin mengajak para orang tua untuk lebih menyadari
pentingnya cegah alergi sejak dini untuk menghindari dampak negatif di
kemudian hari,” papar sosok Ibu dengan
anak alergi, Chacha Thaib.
Melihat dampak jangka panjang alergi yang harus dihadapi orang tua dan si Kecil, Danone SN
Indonesia berkomitmen untuk menawarkan inovasi terkait deteksi risiko alergi
maupun manajemen nutrisi terutama nutrisi alergi.
“Kami berkomitmen untuk mendukung dan mendampingi
orang tua dalam masa tumbuh kembang anak. Untuk membantu orang tua mengetahui
risiko alergi sejak dini, kami menghadirkan Allergy Risk Screener by
Nutriclub untuk mempermudah orang tua mengetahui besar risiko alergi
anak berdasarkan riwayat alergi keluarga. Selain itu, kami juga menyediakan
inovasi nutrisi dengan kandungan sinbotik yang sudah dipatenkan,” ujar Arif
Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia.
Allergy Risk Screener by Nutriclub yang diluncurkan sejak Maret 2020 ini telah diakses
sebanyak lebih dari 20.000 kali oleh orang tua di Indonesia. Tools digital ini dapat membantu orang
tua maupun tenaga ahli dalam mendeteksi risiko alergi si Kecil hingga membantu
pemberian edukasi mengenai pencegahan alergi sejak dini dan membantu
mempersingkat waktu konsultasi. Allergy Risk Screener by Nutriclub dapat
diakses pada: bit.ly/allergyriskscreener.
“Melalui kegiatan
Bicara Gizi yang diselenggarakan secara virtual ini, kami berharap dapat
mengedukasi para orang tua tentang pentingnya dan langkah-langkah pencegahan
alergi sejak dini sehingga orang tua dapat mendukung tumbuh kembang si Kecil
secara optimal,” tutup Arif Mujahidin.
Kujadi penasaran sama alergi risk screenernya mbak, kayake bagus ni klo ortu dirumah ngerti tools ini setidaknya mengurangi kepanikan klo misal anaknya alergi
ReplyDelete