Harris Hotel Ajak Makan Siang Para Veteran Dan Janda Pejuang Jelang Hari Pahlawan


Harris Hotel Ajak Makan Siang Para Veteran Dan Janda Pejuang Jelang Hari Pahlawan - Tanpa perjuangan dan usaha keras dari para pejuang untuk merebut kemerdekaan negara, tidak mungkin kita bisa menikmati kemewahan yang sekarang kita rasakan. Begitulah yang disampaikan Setiawan Nanang, Marketing Communication Manager HARRIS-POP! Hotel & Conventions Gubeng Surabaya pada kesempatan membuka acara siang itu. Bertempat di Harris Cafe, dihadapan para awak media, blogger dan tamu undangan pada selasa siang tanggal 8 Nopember 2016.


Sehubungan dengan hal itu pula, pihak Harris Hotel mengekspresikan rasa sukur tersebut dengan membuat acara yang bertajuk "Makan Siang Bersama Cacat Veteran Dan Janda Cacat Veteran" menjelang hari Pahlawan 10 Nopember 2016. Karena tanpa jasa dari para pahlawan, tidak mungkin bisnis perhotelan di Indonesia bisa maju pesat seperti sekarang ini. Dan keberadaan hotel HARRIS-POP! pun tidak mungkin akan ada. 


"Acara ini diadakan untuk mengingat dan membangkitkan kembali semangat juang para pahlawan kepada masyarakat dan generasi berikutnya agar dapat mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. Di samping itu, kota Surabaya juga di kenal sebagai kota Pahlawan sehingga momentum diselenggarakannya acara ini tempat sekali." ujar General Manager HARRIS-POP! Hotels & Conventions Gubeng Surabaya, Stylianos Koureas yang asli Yunani pada kesempatan siang itu dalam memberikan sambutannya. 


Salah seorang veteran pejuang yang masih bisa hadir adalah Moekari, yang didampingi oleh putrinya Sri Tari. Moekari adalah salah satu polisi yang dulu pernah dididik Jepang dan bersekolah di sekolah militer Takubetzu. Pertempuran terakhir yang pernah beliau ikuti waktu tahun 1947 yaitu melawan Belanda. Sekarang Moekari menjabat Ketua Korps Cacat Veteran Surabaya yang bertempat di jalan Rajawali. Meski usianya sudah 91 tahun, tapi daya ingatnya masih cukup bagus. Bahkan beliau memamerkan giginya yang masih kuat tanpa ada satupun gigi palsu, meskipun beberapa sudah tanggal alias ompong. Dan yang bikin obrolan kami gayeng, karena saya juga memperkenalkan diri sebagai anak dari pejuang 45 asli Madiun yaitu Mayor Pur. Soehoed. Cerita kami semakin nyambung ketika pak Moekari juga cerita kalau pernah pula berjuang di kota Madiun ketika masa penumpasan G30S PKI. Duh dada ini semakin sesak karena haru dan bangga atas perjuangan para pahlawan yang sebagian besar sudah mendahului kita. Semoga para generasi muda bisa mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang bermanfaat.


Berbincang bersama pak Moekari (dok.pri)

Saya mendapat kesempatan untuk berbincang dengan salah satu janda veteran bernama bu Habibah yang sekarang sudah berumur 76 tahun. Yang masih tampak bugar dan sehat, demikian juga daya ingatnya masih cukup tajam ketika di  minta untuk bercerita tentang suaminya yang sudah berpulang sejak tahun 1997. Hanya bermasalah pada kakinya, yang sudah tidak terlalu kuat kalau di ajak perjalanan jauh. Untunglah dari pihak hotel menyediakan sarana antar jemput, sehingga tidak terlalu menyulitkannya untuk datang memenuhi undangan makan siang kali ini. Bu Habibah juga ditemani keponakannya yang sejak kecil sudah di rawat seperti anak sendiri. Karena kebetulan beliau hanya mempunyai satu putra saja, yang sudah meninggal. Ketika saya tanyakan tentang kesannya ketika mendapat undangan makan siang di Harris Cafe, tentunya sangat gembira. Karena beliau hampir tidak pernah mendapat kesempatan makan siang di hotel berbintang, apalagi di undang. Berkat perhatian dari manajemen hotel Harris, dia dan para janda veteran lainnya bisa merasakan makan siang yang spesial di hotel berbintang 4 itu.


Bu Habibah, janda veteran berbaju hitam (dok.pri)

"Kegiatan CSR ini memang kami lakukan sebagai bentuk kepedulian HARRIS-POP! Hotels & Conventions Gubeng Surabaya kepada para pejuang kemerdekaan yang masih hidup serta keluarganya." tambah Setiawan Nanang, Marketing Communications Manager HARRIS-POP! Hotels & Conventions Gubeng Surabaya.


Penyerahan bantuan secara simbolis kepada wakil veteran, bapak Moekari (dok.harris)

Bekerja sama dengan Gerakan Peduli Pejuang (GPP) RI, acara tasyakuran ini mengundang cacat veteran dan janda cacat veteran sebanyak 18 orang untuk bersama-sama berbagi cerita dan kenangan mereka semasa zaman perjuangan dahulu. Dalam acara makan siang ini juga diadakan pemotongan tumpeng serta pembagian bingkisan berupa sembako kepada para veteran yang hadir.




3 comments

  1. Super WOW!
    Mbak Avy menghayati banget, nice :) Makasiii ya udah ngajak bloggers ke sini. Aku mau ngedraft dulu aaahhh :)

    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete

Inspiravy
Theme by MOSHICOO