Hari Jumat adalah hari yang selalu di tunggu sama si kecil
Adham. Pengen tahu kenapa? Bukan karena besok adalah hari
Sabtu, mendekati hari Minggu alias hari libur. Tapi, karena pada setiap hari
Jumat dia selalu saya ajak belanja buah-buahan. Kegiatan rutin mingguan. Dan saat yang paling dia suka adalah ketika saya menyerahkan keputusan padanya apa saja buah yang di pilih untuk kami beli di antara bermacam-macam buah segar yang menyenangkan mata. Tiada hari tanpa buah,
begitulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan bahwa buah-buahan sudah
menjadi menu sehari-hari dalam keluarga kami. Cara mengkonsumsinya pun dengan beraneka
ragam. Dari yang langsung di makan, di jus atau di buat salad. Sejak anak-anak
masih kecil, saya sudah membiasakan untuk memberi vitamin tambahan lewat
buah-buahan yang segar. Masih sangat mudah membujuk mereka untuk mau
mengkonsumsi tiap hari walaupun dengan sedikit trik.
Adham memilih sendiri buah kesukaannya (dokumen pribadi)
Sebenarnya tidak jauh beda ketika saya kecil. Masih ingat
betul bagaimana ibu selalu memaksa kami putra putrinya supaya mau menyantap
buah hasil kebun sendiri. Karena kebetulan kami tinggal di rumah dinas dan
tidak mempunyai halaman yang luas, jadi buah yang ada cuman pisang, pepaya dan
jambu. Sehingga kadang membuat kami bosan. Sesekali saja ibu membeli jeruk
ataupun apel yang merupakan buah tergolong mewah waktu itu serta langka. Beda sekali
dengan sekarang, dimana banyak penjual buah-buahan dengan beraneka ragam tanpa
mengenal musim. Harganyapun terjangkau. Akhirnya ibu memakai siasat supaya kami
tetap mau menyantap buah-buahan yang seadanya itu dengan nikmat. Salah satunya adalah selalu di jus dengan dicampuri madu. Itu yang masih sering saya tiru sampai sekarang.
Tapi sebenarnya ada beberapa pesan ibu yang sering disampaikan kepada putra putrinya. Sampai sekarang saya masih selalu ingat. Alasan ini pula yang membuat kami tetap memilih dan menyukai buah lokal daripada impor, yaitu :
Tapi sebenarnya ada beberapa pesan ibu yang sering disampaikan kepada putra putrinya. Sampai sekarang saya masih selalu ingat. Alasan ini pula yang membuat kami tetap memilih dan menyukai buah lokal daripada impor, yaitu :
1.
Tanaman
hasil kebun sendiri (buah-buahan lokal) lebih terjamin kualitasnya. Karena bisa
memetik langsung dan distribusinya tidak memakan waktu cukup lama. Sehingga bebas
dari pestisida atau suntikan bahan pengawet yang bisa merusak kesehatan.
2.
Indonesia
lebih kaya akan jenis dan macam buah-buahan yang juga terkenal kelezatannya. Di
samping harganya masih murah dan pasti terjangkau oleh masyarakat kita.
Dimanapun, baik di pasar tradisional maupun modern akan mudah dijumpai buah
lokal. Dengan sering mengkonsumsi buah lokal berarti kita membantu perekonomian
dari petani lokal kita sendiri.
3.
Rutin
makan buah, di samping banyak kandungan vitamin yang menyehatkan badan, akan
memperlancar metabolisme tubuh. Terutama memperlancar BAB. Terus terang saya
memang mempunyai pengalaman jelek dengan sembelit di waktu kecil. Karena
sedikit bandel, saya pernah protes ke ibu untuk tidak memaksakan kalau saya
lagi nggak pengen makan buah. Akhirnya ibu ingin memberikan sedikit pelajaran
dengan membiarkan saya untuk tidak mengkonsumsi buah dalam beberapa hari. Tapi
hasilnya, perut saya melilit karena sakit dan sebah karena tidak bisa BAB. Ibu
sendiri dalam mengatasi masalah ini cukup bijaksana yaitu dengan membuatkan jus pepaya untuk saya minum sekitar 2-3 kali. Tidak lama BAB saya lancar kembali tanpa harus
minum obat-obatan kimia. Pengalaman yang tidak mengenakkan itulah yang selalu saya ingat
sampai sekarang.
Saya sudah sering membeli pisang Sunpride sejak tahun 1996,
ketika si sulung Thomi masih berumur setahun. Melihat bentuknya yang bagus dan
warna yang kuning cerah, saya pikir pisang Sunpride adalah buah impor. Saya
tidak ingin tahu lebih jauh tentang hal itu, karena yang penting rasanya enak
dan putra kecil saya sangat suka. Tapi selanjutnya saya melihat produk Sunpride yang
di pajang ternyata macamnya semakin banyak, antara lain : Guava Crystal, apel, buah pir, kiwi, melon, anggur, nanas, semangka
dan masih banyak lagi. Setelah saya tanyakan pada pengelola supermarket tempat
menjual buah-buahan tersebut, dia jelaskan bahwa semua produk Sunpride adalah
hasil budidaya dari petani lokal. Di bawah bendera PT Sewu Segar Nusantara yang
merupakan perusahaan distribusi buah lokal dan buah impor, ternyata tidak hanya
menggandeng pasar modern saja. Pasar-pasar tradisional juga sudah lama dilibatkan
dalam menjalin kerjasama menjual hampir semua produk Sunpride. Karena konsumen sudah tidak ragu lagi dan sangat percaya dengan produk Sunpride, kualitas buah lokal yang tidak kalah dengan yang impor (www.sunpride.co.id).
Sedang dalam keluarga saya, mengkonsumsi buah bisa dengan
beraneka cara. Sebagai ibu yang baik, yang tidak ingin pengalaman buruk di
waktu kecil terulang kepada anak-anak. Maka saya berusaha memahami apa yang
menjadi kesukaan anggota keluarga yang menyukai buah satu dengan yang lain tidak
sama. Meski sedikit ribet tapi bagi saya cukup mengasyikkan ketika harus berjibaku mempersiapkan aneka buah itu supaya tersaji sesuai selera masing-masing anggota keluarga. Kebahagiaan yang lain adalah lega bisa memberikan asupan vitamin tambahan dari buah segar, serta melihat mereka menjadi lebih semangat menjalani aktifitas sehari-hari.
Adham suka makan pisang Sunpride sebelum berangkat ke sekolah (dok.pri)
Beberapa variasi dalam mengolah buah-buahan supaya bisa di konsumsi dengan nikmat, berikut ini pengalaman yang bisa saya bagi ;
1.
Pisang
Sunpride di makan langsung sudah enak banget. Biasanya Adham sebelum berangkat sekolah menyantap 1-2 buah untuk sarapan pengganti nasi atau roti. Tapi seringnya, dia minta pisang di potong kecil-kecil kemudian
di campuri susu kental manis dan ditaburi meses di atasnya. Atau di makan
dengan susu coklat saja. Tergantung selera dia, tapi tidak pernah absen setiap
hari makan pisang sunpride.
2.
Hampir
setiap hari saya membuat jus buah. Dan biasanya tidak hanya 1 atau 2 macam
saja. Karena masing-masing anggota keluarga mempunyai buah kesukaan tidak sama. Kalau pagi bikin jus tomat untuk ayah dan jus pisang untuk
Adham (kalau dia sarapannya dengan nasi goreng). Siangnya bikin jus jambu biji
(Guava Crystal) buat sulung Thomi, sedang Naufal minta dibuatin jus melon. Biasanya
saya juga bikin jus melon, karena suka sekali dengan melon sunpride yang rasanya sangat segar
dengan daging yang cukup tebal. Sebagai pengganti gula, saya memakai madu asli yang sudah cukup manis namun menyehatkan.
3. Sedang sedikit pengalaman ketika anak-anak sakit, biasanya saya tambahi asupan
vitamin dari buah segar. Jus semangka bisa membantu ketika anak terkena sakit
diare, untuk mencegah dehidrasi dan membantu memulihkan stamina yang lemes
karena banyak cairan yang keluar. Sedang jus jambu biji atau Guava Crystal bisa
membantu mengaktifkan meningkatkan kadar trombosit untuk penderita demam
berdarah. Kalau pengalaman ayah adalah dengan sembelit. Biasanya dengan minum jus pepaya 2-3 kali saja, masalah sembelit itu bisa ditanggulangi. Kalau saya sendiri biasanya seminggu 2 kali bikin jus apukat. Di samping membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia, yang paling penting lagi adalah membuat kulit menjadi halus serta kencang.
4.
Dan
yang tidak pernah terlewatkan adalah salad buah. Kudapan ini salah satu makanan
favourite keluarga yang selalu ada di setiap hari Minggu. Campuran dari
buah-buahan yang sehat dan segar antara lain apel, melon, anggur dan
kiwi. Dengan saus mayonaise buatan saya sendiri yang tentunya makin menjamin salad terdiri dari komposisi buah alami yang menyehatkan. Semua anggota keluarga hampir tidak ada yang menolak untuk menyantapnya.
Buah pir Sunpride bahan untuk salad (dokumen pribadi)
Jadi, sekarang tidak usah ragu-ragu lagi menjatuhkan pilihan untuk
mengkonsumsi buah lokal serta tidak usah takut akan bahaya dari residu pestisida atau bahan
pengawet. Karena Sunpride sudah mendapat pengakuan dari pemerintah berupa sertifikasi
bebas pestisida dan formalin. Marilah dari kita sendiri yang membeli dan
mengkonsumsi buah lokal kekayaan alam bangsa Indonesia. Karena di samping bisa
menikmati buah yang masih segar dan mengandung banyak kandungan gizi, kita juga
turut membantu petani lokal dalam menumbuhkan perekonomian mereka yang lebih
baik.
Post a Comment